![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjacwhsG82vqihyphenhyphen3ThOQUFf3DyyY-vzhFHP3cEZRL_c9nFI3YwXk3VZGXxcrMSwN7W7642MTEhgdge0CA4HBh4-c095YLt0K4zHxfPb4iHrd6SH2GeJ7sqDTBhau3doWTjpLuC4IBhN-6c/w571-h373/Screenshot_505.png)
Kisah haru pasangan suami istri berjuang punya anak, Setelah 21 tahun penantian akhirnya terkabul.Tak lengkap rasanya berumah tangga tanpa adanya kehadiran sosok anak.
Sebagaian besar pasangan suami istri pasti mendabakan sang buah hati sebagai pelengkap rumah tangga.
Anak merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada mereka sebagai satu diantara kebahagian dalam kehidupan.
Berbagai cara dilakukan oleh suami istri agar diberikan momongan dalam kehidupan mereka.
Namun, tak semua orang bisa langsung mendapatkan momongan.
Kisah inilah yang dialami oleh Ibu Su’udiyah (44) dan Bapak Somidi (51) yang sudah menantikan anak selama bertahun-tahun.
Kesabaran dan doa mereka akhirnya terkabul, 21 tahun tahun setelah mereka menikah akhirnya dikaruniai anak.
Kisah pasagan suami istri itu diunggah oleh dokter Benediktus A, MPH,Sp.OG(K) di media sosial Instagram-nya @drbennyarifin pada Rabu (2/12/2020) lalu dan menjadi viral.
Menurut penuturan dr Benediktus, ini merupakan kehamilan pertama bagi Su’udiyah setelah penantian selama 21 tahun.
Berbeda dengan wanita kebanyakan, Su’udiyah harus menjalani program bayi tabung untuk memperoleh anak dari darah dagingnya sendiri.
“Bu Su’udiyah berhasil hamil dengan program bayi tabung. Ini adalah kehamilannya pertama. Saya membagikan story ini agar kita #neverlosehope,never!,” tulisnya.
Dr Benediktus mengatakan, bayi yang di beri nama Aisyah lahir pada 1 Desember 2020 dari rahim seorang ibu berumur 44 tahun.
“Tuhan sangat baik, begitu baik! Saya semakin menyadari kenapa saya diijinkan menjadi Spesialis Kebidanan & Kandungan. (Itu) untuk menyaksikan kemuliaan-Nya dengan lahir seorang bayi Aisyah yang cantik,” tulisnya.
Siapa sangka, pasangan suami istri yang tinggal di Dusun Pakondang Daya, Desa Pakondang, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep ini telah menunggu puluhan tahun demi mendapatkan momongan.
Tidak tanggung-tanggung, Somidi dan Su’udiyah telah menanti dengan sabar selama 21 tahun.
“Mereka menunggu selama 21 tahun. Bayangkan 21 tahun! Tuhan akhirnya menjawab ketaatan, ketekunan, dan keimanan mereka yang luar biasa,”
“Tidak banyak pasangan bisa bersama selama 21 tahun saling mensupport dan menguatkan agar tidak patah harapan memiliki buah hati,” tulis dr Benediktus.
Dokter spesialis kandungan itu menjadi saksi perjuangan Su’udiyah dan Somidi yang sangat tidak mudah untuk dilalui.
Pasangan suami istri itu harus menempuh perjalanan jauh untuk menemu sang dokter di setiap pagi.
Bu Su’udiyah dan Somidi bukanlah orang kaya, mereka sehari-hari bekerja sebagai penjaja keripik singkong.
“Mereka tinggal 15 km di luar kota Sumenep. Enam jam perjalanan dari Surabaya. Demi menemui saya untuk konsultasi atau tindakan di pagi hari, mereka berangkat naik Bus pukul 02.00 dini hari,”
“Bayangkan panjang ritual bayi tabung dan dituntut untuk tepat waktu dalam suntik dan lain-lain. Sehari harinya mereka berjualan keripik singkong di Komplek Asta Tinggi,” tulis dr Benediktus.
Program bayi tabung tak mudah untuk diikuti.
Penuh perjuangan dan kesabaran yang tinggi untuk menantikan hasil program bayi tabung.
Menurut dr Benediktus, proses bayi tabung yang dilakukan oleh Su’udiyah dan Somidi mirip dengan pasien lainnya.
“Setahun ini mereka dengan sabar bolak balik ke (klinik) Morula. Sabar menanti rahim yang belum siap. Dalam setiap pertemuan mereka mengikuti protokol dengan tekun didampingi suster Alvie,” tuturnya.
Dokter Benediktus masih terbayang akan raut wajah Su’udiyah dan Somidi yang begitu bahagia ketika bayi tabung sukses dilakukan.
“Ketika berhasil hamil, saya masih ingat momen penuh haru tersebut, tidak banyak kata, tapi penuh tetesan air mata bahagia,” ujarnya.
“Pertemuan dengan mereka, saya yakin bukan suatu kebetulan semata. Melainkan bagian suatu rencana Yang Maha Kuasa yang saya yakin akan indah pada waktunya bagi kita semua,”
Tidak ada komentar untuk "Kisah haru pasangan suami istri berjuang punya anak, Setelah 21 tahun penantian akhirnya terkabul"
Posting Komentar